Dalam kehidupan seorang manusia tak awam merasakan yang
namanya emosional, unsur-unsur dari emosional itu adalah bahagia, kesedihan,
tangis, dan masih bnyak unsure yang lainnya. Katakanlah kebahagian ,salah satu unsur
emosional yang paling di inginkan oleh setiap umat manusia. Dari persepsi setiap
orang tentang kebahagian, lebih sulit untuk mempertahankannya disbanding meraih
atau mendapatkanya. Dari logisnya memang seperti itu, krn otak lebih menghargai
kegagalan dari pada kehilangan. Penjelasan yang saya maksud disini kegagalan
dalam mendapatkan sesuatu, ketika seseorang ingin mendapatkan sesuatu yang
sangat berharga mustahil untuk orang itu tidak mengeluarkan keringat skalipun
pengorbanan yang amat sangat besarnya. Dan ketika orang itu gagal untuk
mendapatkan apa yang dia inginkan pasti dia akan mencoba lagi dan lagi, artinya
dia belum sempat sama skali memilikinya. Jadi orang itu tidak akan merasakan
kesedihan yang tidak terlalu mendalam. Beda dengan orang yang kehilangan, sama
dengan yang saya paparkan pada kegagalan, setelah dia mendapatkan apa yang dia
inginkan dan sempat memiliki tapi kebahagiaan itu lepas dari tangan kita yang
telah sekian lama kita miliki. Artinya kehilangan yang saya paparkan disini
merupakan sempat memiliki tapi lepas dari tangan kita.
Sebut saja namanya dede dia adalah seseorang mahasiswa yang
menuntut ilmu di suatu perguruan tinggi negeri di Makassar. Dede mempunyai
segenggam kebahagiaan yang membuat harinya tersenyum setiap hari. Yaitu seorang
wanita yang paling sangat ia sayangi. Setelah berbulan bulan mengejarnya dia
sempat menerima penolakan beberapa kali dan pada akhirnya hati wanita itu luluh
dan mengatakan “ia” pada saat dede mengutarakan isi hatinya yang kesekian
kalinya. Setelah berapa tahun mereka menjalin kasih dan merasakan kebahagiaan
itu, entah angin apa yang membuat mereka mengakhiri hubungan kasih mereka, ini
hanya terdengar dari kabar-kabar yang beredar pada saat itu. Dede terlihat
seperti seorang malaikat pencabut nyawa yang berjalan di belakangnya dan
menimbulkan suatu perasaan kalau tugas malaikat pencabut nyawa itu akan
dilaksanakan pada dede. Senyum yang dulu sering diperlihatkan bak hilang di
telan bumi, tatapan kosong, dan raut muka yang seredup rembulan malam. Dari hari
ke hari dede menjadi seorang probadi yang sensitive, emosinal dan melankolis. Atau
bisa saja dikatakan dede berada pada titik paling rendah di dalam hidupnya pada
saat itu.
Nah dalam suatu potongan kisah pengalaman tersebut kita
lihat dede lebih merasa terjatuh ketika dia mengalami kehilangan dibandingkan kegagalan.
Buktinya ketika dia di tolak oleh seorang wanita pujaannya dia terus mencoba
berusaha untuk memilikinya dengan cara mengutarakan perasaannya pada wanita
itu. Akan tetapi pada saat dia mengakhiri hubungan kasihnya dengan wanita itu
dede sangat berubah dan berada pada titik terendah dalam hidupnya, disinilah
bukti kalau seorang manusia akan merasa lebih sedih dan sakit ketika merasa
kehilangan.
0 komentar:
Posting Komentar